Sayangi Indonesia, Lindungi Diri, Lindungi Negeri
Program vaksinasi Covid-19 telah dilaksanakan pemerintah pada awal tahun 2021 ini. Vaksin covid-19 yang diberikan dinamakan Vaksin Sinovac ( CoronaVac ). Yang bekerjasama dengan PT. Bio Farma ini memiliki 2 dosis yang disuntikkan dengan interval 2 minggu (14 hari). Dimana dosis pertama bertujuan untuk mengenalkan vaksin dan kandungan yang ada di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh dan memicu respons kekebalan awal, sedangkan dosis kedua ( booster ) bertujuan untuk menguatkan respon imun yang telah terbentuk sebelumnya. Antibodi baru akan optimal 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan.
Negara asal vaksin ini adalah dari China dengan Bahan dasarnya adalah virus Corona (SARS-CoV-2) yang telah dimatikan (inactivated virus). Vaksin Sinovac telah melampaui standar minimal 50% yang ditetapkan oleh WHO dan FDA. Vaksin ini juga sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization ( EUA ) dari BPOM, serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Begitupun dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto yang telah menerima vaksin Covid-19. Dan telah didistribusikan ke seluruh puskesmas dan rumah sakit untuk segera disuntikkan ke sasaran vaksin. Setelah vaksin untuk petugas kesehatan yang telah dilaksanakan pada januari 2021 kemarin, vaksin Covid-19 kini gencar diberikan kepada petugas pelayanan publik dan kelompok lanjut usia ( lansia). Seperti vaksin pada umumnya, vaksin Covid-19 juga menimbulkan efek samping. Namun jangan khawatir karena efek samping vaksin rata-rata tidak terlalu mengkhawatirkan dan umumnya hanyalah efek samping ringan, termasuk kelelahan, sakit kepala, hingga demam ringan. Efek samping vaksin Covid-19 tersebut merupakan respons tubuh ketika vaksin sedang menjalankan tugasnya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.
Puskesmas Pacet pun telah melaksanakan pemberian vaksin Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan, TNI- Polri dan Guru. Dimana pada tanggal 12 maret 2021, sasaran guru yang divaksin sebanyak 130 orang. Tidak ada sasaran vaksin yang ditunda. Sedangkan pada tanggal 13 Maret 2021, Puskesmas Pacet juga telah melaksanakan vaksinasi covid-19 untuk guru dengan jumlah 132 orang. Dan tidak ada sasaran yang ditunda.
Dokter Puskesmas Pacet, dr.Caesa Aji Iskandardinata menyebutkan “ Vaksinasi covid-19 ini bertujuan untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mendorong terbentuknya kekebalan kelompok ( herd immunity ) untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan melindungi kesehatan masyarakat. Herd immunity sendiri adalah ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu sehingga memberikan perlindungan tidak langsung. Herd immunity ini dapat dicapai melalui imunisasi dengan cakupan yang tinggi dan merata “ imbuh beliau.
dr. Caesa Aji Iskandardinata juga menambahkan “Vaksin adalah bagian dari virus yang sudah dimatikan atau tak mampu menyebarkan penyakit yang kemudian disuntikan ke tubuh. Setelah disuntikkan, virus yang tidak aktif pada vaksin ini akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus Corona secara spesifik. Dengan begitu, jika sewaktu-waktu tubuh terserang virus Corona, sudah ada antibodi yang bisa melawannya dan mencegah terjadinya penyakit. Kemungkinan terjadinya infeksi atau penyakit Covid-19 yang bergejala pada orang yang sudah divaksinasi dengan vaksin Sinovac bisa turun sebesar 65% “.
Sejalan dengan dr. Caesa Aji Iskandardinata, Koordinator Imunisasi Puskesmas Pacet ibu Dwi Nyi Puspitasari,A.Md.Keb menyebutkan “ Meskipun sebagian masyarakat sudah mendapat vaksin, harapan kami masyarakat tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Tingkat efektivitas vaksin Covid-19 sekitar 90%, dengan demikian masih ada kemungkinan 10% tubuh yang sudah di vaksin masih akan bisa terpapar virus Covid-19. Itu sebabnya, proteksi ganda diperlukan dengan masih menerapkan protokol kesehatan 3M ( Mencuci tangan, Memakai masker, dan menjaga jarak) ”.